Blue Flower Design Pointer


Kamis, 08 Desember 2016

YUK JAGA DAN RAWAT “ MISS V “ KITA !!

YUK JAGA DAN RAWAT “ MISS V “ KITA !!


Kehidupan seorang wanita tak jauh dari berbagai macam masalah, baik masalah yang datang dari luar maupun dalam. Bahkan dari beberapa masalah yang ada dapat membuat seorang wanita menjadi pasrah menghadapinya. Masalah utama yang dihadapi wanita yaitu masalah kesehatan yang menjadi sentral untuk beraktivitas khususnya organ kewanitaan. Apa jadinya bila ternyata mahkota seorang wanita bermasalah yang bisa menyebabkan penyakit ganas, hingga sebagian dari mereka harus melepas nafas? Oleh itu, sangat perlu bagi seorang wanita memelihara mahkotanya, tidak hanya memperindah lekuk tubuh dan paras wajah, tapi juga Miss V yang menjadi investasi masa depan bagi seorang wanita.
Sistem reproduksi wanita sendiri adalah sistem tubuh wanita yang paling rentan dan dapat dengan mudah terinfeksi atau terluka. Hanifa Wiknjosastro mengungkapkan bahwa, seluruh bagian genital wanita adalah vagina. Namun pada kenyataanya, vagina hanyalah merupakan bagian dari organ intim wanita, yang biasa disebut dengan vulva. Organ reproduksi wanita terbagi atas organ genitalia interna dan organ genitalia eksterna. Organ genitalia interna terdiri dari Uterus, Tuba Falopii, dan Ovarium. Dan organ genitalia eksterna terdiri dari Vulva, Mons Veneris, Labia Mayora, Labia Minora, Klitoris, Vestibulum, Bulbus Vestibuli, Introitus Vagina, dan Perineum. Organ genitalia eksterna adalah untuk senggama, sedangkan organ genitalia interna adalah bagian untuk ovulasi, tempat pembuahan sel telur, transportasi blastokis, implantasi dan tumbuh kembang janin (Wiknjosastro, 2007). Ada berbagai macam bakteri yang terdapat dalam vagina, sekitar 95% nya merupakan bakteri baik atau Lactobasillus dan 5% nya adalah bakteri jahat atau patogen. Pada keadaan normal, dalam vaginal terdapat suatu keseimbangan yang luar biasa antara bakteri patogen dan Lactobasillus. Jika keadaan ekosistem seimbang, artinya wanita tidak mengalami keadaan yang membuat keasaman tersebut bertambah dan berkurang, maka bakteri yang menimbulkan penyakit tersebut tidak akan mengganggu (Iswati, 2010).
Bagi orang yang tinggal di daerah tropis yang panas dapat dengan mudah berkeringat karena udara yang cenderung lembab. Keringat ini membuat tubuh kita lembab dan pengap, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat. Akibatnya bakteri mudah berkembang biak didaerah organ intim kita sehingga Miss V terganggu dan menimbulkan bau tak sedap serta infeksi (Wulandari, 2011).
Perlu kita ketahui bahwa hal itu tidak menutup kemungkinan seorang wanita mengalami keputihan yang tidak normal bahkan penyakit berbahaya seperti kanker serviks. Selama ini banyak wanita menganggap bahwa keputihan dan sakit saat haid adalah masalah sepele. Padahal keputihan yang berbau, gatal, dan berwarna akan menyebabkan infeksi dan menjadi awal munculnya penyakit ganas, seperti kanker serviks atau biasa dikenal dengan kanker mulut rahim.
Daru Wijayanti mengungkapkan bahwa, masalah  yang sering dihadapi oleh wanita adalah mengenai keputihan. Hampir semua wanita mengalami keputihan, namun itu hal yang wajar dan normal terjadi apabila keputihan tersebut berwarna kuning, kadang-kadang putih kental ,  tidak berbau  atau gatal disertai keluhan-keluhan yang terjadi disekitar organ intim wanita. Bahkan, produksinya dapat meningkat jika seorang wanita sedang mengalami kondisi tertentu seperti: peningkatan jumlah hormon di saat sekitar masa haid atau saat hamil, mendapatkan rangsangan seksual, dan mengalami stres atau kelelahan berlebihan (Wijayanti, 2009).
Kanker Serviks merupakan kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi tidak menutup kemungkinan anak remaja juga dapat terjangkit penyakit ini. Hal ini disebabkan adanya virus yang menyerang organ vital wanita.
Berbagai penyakit dapat timbul karena kelalaian kita dalam menjaga kebersihan vagina kita. Itulah mengapa kebersihan organ intim menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Praktik kebersihan yang buruk bisa menimbulkan berbagai penyakit infeksi. Sayangnya, saat ini masih banyak wanita yang kurang menjaga kebersihan organ intimnya terutama ketika datang bulan.
Kita tahu bahwa dalam menjaga kesehatan organ intim wanita bukan pekerjaan yang mudah, karena seorang wanita tidak boleh sembarangan dalam merawat organ intimnya. Butuh ketekunan dan juga ketelitian dalam merawatnya. Daerah kewanitaan yang sehat tidak membutuhkan pengobatan apapun, yang terpenting adalah untuk menjaga daerah kewanitaan tetap kering dan bersih setiap saat. Dengan selalu menjaganya dalam keadaan bersih akan terhindar dari resiko berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang hidup disekitar organ vital kita. Dalam membersihkan Miss V, tidak boleh sembarangan dilakukan. Karena sebenarnya Miss V memiliki mekanisme sendiri untuk menjaga kebersihannya. Berikut adalah cara merawat organ intim wanita:
1.      Cuci Organ Intim
Menjaga organ intim yang paling mudah adalah dengan mencucinya. Cucilah organ intim dengan air bersih, dan jika berada di toilet umum sebaiknya cuci dengan menggunakan air mengalir. Hal itu untuk mencegah bakteri menjadi penyebab gangguan pada organ kewanitaan. Bersihkan vagina dengan cara membasuh bagian antara bibir vagina (vulva) secara hati-hati dan perlahan. Cucilah daerah kewanitaan dari arah depan (vagina) menuju belakang (anus). Bukan sebaliknya karena bakteri yang ada di sekitar anus akan ikut terbawa masuk ke vagina (Wulandari, 2011). Secara abnormal, keputihan disebabkan oleh infeksi atau peradangan yang terjadi karena mencuci vagina dengan air kotor, pemeriksaan dalam yang tidak benar, pemakaian pembilas vagina yang berlebihan, pemeriksaan yang tidak higienis, dan adanya benda asing dalam vagina (Kusmiran, 2011).
2.      Hindari celana ketat
Menggunakan celana yang ketat dapat memicu timbulnya bakteri dalam organ kewanitaan. Selain itu, juga dapat menimbulkan kelembaban pada organ intim menjadi terganggu, karena sirkulasi udara yang kurang baik.
3.      Kenakan celana dalam berbahan katun
Celana dalam berbahan katun selain nyaman dipakai juga dapat untuk meminimalisasi risiko terinfeksi karena bahan yang terbuat dari katun akan mudah menyerap keringat dibandingkan dengan material kain lainnya dan akan menjaga kelembaban organ intim kita karena baik untuk sirkulasi udara.
4.      Hindari penggunaan parfum
Banyak orang berpendapat bahwa dengan memakai parfum dapat memberikan efek harum pada organ intim. Kenyataannya, parfum tidak disarankan untuk digunakan pada daerah kewanitaan. Bahan kimia yang terkandung dalam parfum dapat membunuh bakteri baik yang hidup pada organ intim wanita. Padahal kita tahu, bahwa organ intim kita memerlukan bakteri baik ini bagi kesehatan organ intim.
5.      Mengatur pola makan dan minum
Dalam menjaga organ intim, kita juga harus memperhatikan asupan gizi yang kita makan. Tidak hanya memperhatikan kesehatan dari luar, namun juga dari dalam. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi adalah solusi penting untuk menjaga kesehatan organ intim wanita dari dalam. Hindarilah mengkonsumsi makanan yang bisa memicu terjadinya keputihan, seperti alkohol dan juga kopi. Perbanyaklah makan makanan yang mengandung protein, vitamin dan serat yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan.
6.      Menjaga kebersihan saat haid
Banyak wanita yang masih menyepelekan kebersihan organ intim saat menstruasi. Karena mungkin beberapa dari mereka merasa malas untuk mengganti pembalut mereka. Padahal menjaga kebersihan saat sedang haid sangat disarankan bagi semua kaum wanita. Pada saat haid pastikan selalu mengganti pembalut sesering mungkin saat pembalut sudah penuh atau setiap buang air kecil setidaknya 3-4 jam sekali untuk menghindari kuman dan bakteri penyebab iritasi berkembang biak. Pastikan juga menggunakan pembalut yang sehat dan juga aman dipakai.
7.      Jangan gunakan sabun kewanitaan
Banyak wanita berpendapat bahwa dengan menggunakan sabun kewanitaan dapat membuat organ intim kita menjadi bersih dan harum, namun hal ini adalah salah. Hindarilah untuk penggunaan sabun kewanitaan untuk membersihkan organ intim wanita anda. Mengapa? Karena pada produk-produk sabun kewanitaan terdapat bahan kimia yang dapat merusak pH dan juga kadar kelembaban pada Miss V. Hindari produk-produk seperti: tisu berwarna dan mengandung pewangi, pembalut yang mengandung pewangi. Produk-produk tersebut dapat menyebabkan iritasi daerah kewanitaan (Septian, 2009).
8.      Jangan melakukan Vaginal Douching
Vaginal Douche adalah proses pembilasan atau pembersihan vagina dengan menyomprotkan air atau larutan tertentu ke dalam rongga vagina untuk berbagai alasan. Air atau cairan tersebut diletakkan dalam botol kemudian disemprotkan ke dalam vagina melalui suatu tabung dan ujung penyemprot. Namun hal ini tidak dianjurkan, karena dapat menimbulkan iritasi dan menghilangkan bakteri baik yang berguna untuk menjaga daerah kewanitaan tetap sehat.
9.   Jangan berganti-ganti pasangan seksual dan tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah.
Ada beberapa faktor resiko kanker serviks yang perlu kita ketahui. Sehingga, kita dapat mencegah timbulnya penyakit kanker serviks tersebut. Faktor resiko terjadinya kanker serviks pada wanita meliputi usia pernikahan yang terlalu dini dan wanita dengan aktivitas seksual yang tinggi (Yatim, 2008). Hal ini dilakukan untuk mencegah infeksi melalui saluran reproduksi.
10.  Rutin mengganti celana dalam
Kebersihan organ intim wanita juga sangat bergantung pada kebersihan pakaian terutama pakaian dalam. Bagi wanita dianjurkan untuk mengganti celana dalam minimal dua kali dalam sehari. Bagi wanita yang aktif bergerak dan banyak beraktivitas sehingga lebih banyak berkeringat, sebaiknya rutin mengganti celana dalam untuk menghindari lembab pada vagina yang bisa memicu pertumbuhan bakteri. Selain itu, gunakanlah daster ketika berada di dalam rumah agar terjadi sirkulasi yang baik di daerah vagina.
11.  Mencukur rambut kemaluan
Rambut kemaluan akan menjadi sarang bertumbuhnya bakteri dan jamur yang akan menciptakan infeksi pada vagina bila dibiarkan terlalu panjang. Untuk menjaga kebersihan, disarankan untuk mencukur bulu kemaluan secara berkala bulu di sekitar kemaluan. Perlu diingat, jangan mencukur rambut kemaluan secara tuntas bersih karena dapat menghilangkan bakteri baik yang ada di sekitar organ intim yang sangat berguna untuk kesehatan organ intim anda.
12.  Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan
Untuk mencegah penyakit yang bisa membahayakan kesehatan organ intim, sebaiknya anda rutin melakukan pemeriksaan ke dokter. Selain melakukan pemeriksaan, anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter dalam hal menjaga kesehatan organ intim.
13.  Hanya gunakan pembalut atau panty liner yang tidak diberi pewangi
Kadang kita berpikir dengan memakai pembalut atau panty liner yang berparfum atau diberi pewangi dapat membuat harum daerah organ intim kita, tapi hal tersebut tidak dianjurkan karena wewangian bisa menimbulkan reaksi alergi pada organ tertentu.
14.  Sehabis berenang atau olahraga, segera ganti pakaian dan celana dalam secepat mungkin.
Ingat, area organ intim sangat rentan pada kelembaban. Membiarkan pakaian basah menempel terlalu lama pada tubuh akan memicu pertumbuhan bakteri merugikan. Apalagi biasanya air kolam renang mengandung kaporit dengan kadar tinggi yang bisa menyebabkan alergi.
15.  Pergunakan tisu kesehatan yang bagus untuk membersihkan organ intim wanita.


DAFTAR PUSTAKA

Cara membersihkan Daerah Kewanitaan.(2015, juli 9). Dipetik September 7, 2015   dari CRYSTAL-X Womens’s Health: https://allaboutcrystalx.wordpress.com/2015/07/09
Iswati, Erna. 2010. Awas Bahaya Penyakit Kelamin. Jogjakarta : DIVA Press.
    Diakses pada 28 Oktober 2015, dari :  
    https://www.scribd.com/doc/134617661/patofisiologi-keputihan
Kusmiran, Eny. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Penerbit Salemba
     Medika, Jakarta.
Septian. 2009. Cara merawat Organ Intim dengan Baik dan Benar. Diakses pada  26
    Oktober 2015, dari : (http://ti-an.co.cc.)
Tips Alami Menjaga Kesehatan Organ Intim Wanita. (2015, Juni 15). Diakses pada
Tips Menjaga Kebersihan Organ Intim Wanita. (2015, Maret 16). Diakses pada 26
U.S. Department of Health & Human Services. (n.d.) Office of Population Affairs.
    Vaginal Discharge Fact Sheet. Diakses pada 26 Oktober 2015, dari :
Wijayanti, Daru. (2009). Fakta penting tentang kesehatan reproduksi wanita.
     Yogyakarta : Glossia Media. Diakses  pada 27 Oktober 2015, dari :
      https://www.scribd.com/doc/134617661/patofisiologi-keputihan
Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Wulandari, A. 2011. Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: ANDI.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar disini