Blue Flower Design Pointer


Sabtu, 20 Agustus 2016

DISMENORE

πŸ“’πŸ“’ REMAJA PUTRI DISMENORE πŸ˜±
http://www.medindia.net/



πŸ“ Masa remaja ialah periode waktu individu beralih dari fase anak ke fase dewasa (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2012). Setiap manusia pasti akan mengalami masa remaja. Pada remaja putri terjadi suatu perubahan fisik yaitu perubahan organ-organ reproduksi yang ditandai dengan datangnya menstruasi. (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).
Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Usia normal bagi seorang wanita mendapat menstruasi untuk pertama kalinya pada usia 12 atau 13 tahun. Tetapi ada juga yang mengalaminya lebih awal, yaitu pada usia 8 tahun atau lebih lambat yaitu usia 18 tahun. Menstruasi akan berhenti dengan sendirinya pada saat wanita sudah berusia 40-50 tahun, yang dikenal dengan istilah menopause (Sukarni dan Margareth, 2013). 
Pada sebagian wanita yang mengalami menstruasi akan timbul nyeri saat menstruasi yang biasanya disebut dismenore. Dysmenorrhea berasal dari bahasa Yunani: dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal, meno berarti bulan, dan rrhea berarti aliran. Dysmenorrhea atau dismenore dalam bahasa Indonesia berarti nyeri pada saat menstruasi. Hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak pada perut bagian bawah saat menstruasi. Namun, istilah dismenore hanya dipakai bila nyeri begitu hebat sehingga mengganggu aktivitas dan memerlukan obat-obatan (Sukarni dan Margareth, 2013). Proses menstruasi melibatkan beberapa organ tubuh yang bekerja dengan sinergis, kompleks serta haronis. Dengan begitu banyaknya organ yang terlibat dalam proses ini, wajarlah apabila terjadi beberapa gangguan pada proses menstruasi.

πŸ’Š DISMENORE 
Dismenore atau nyeri haid merupakan nyeri perut yang disebabkan oleh terjadinya kram rahim dan biasa terjadi selama masa menstruasi. Jika tidak ditemukan penyebab yang mendasari, disebut "dismenore primer" sementara jika penyebabnya adalah kelainan kandungan, disebut "dismenore sekunder".

πŸ’Š KOK BISA DESMINORE

Dismenore primer merupakan tipe dismenore yang biasanya timbul pada masa remaja atau sekitar 2 sampai 3 tahun setelah menstruasi pertama terjadi. Sementara itu, dismenore sekunder seringkali baru mulai timbul setelah wanita menginjak usia 20 tahun.
Di masa menstruasi, kontraksi pada otot dinding rahim menjadi makin kencang sebagai bagian dari peluruhan dinding rahim saat haid. Kontraksi tersebut menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim, sehingga memutuskan suplai darah dan oksigen ke rahim. Ketiadaan oksigen inilah yang menyebabkan jaringan rahim melepaskan bahan kimia yang menciptakan rasa nyeri.
Rasa nyeri semakin buruk karena tubuh juga mengeluarkan bahan kimia bernama prostaglandin yang memicu otot rahim terus berkontraksi.

 Ada beberapa faktor lain yang bisa memperburuk dismenore meliputi:
-kurang olahraga
-retroversi atau rahim yang menghadap ke belakang
-stress, baik stress psikis maupun stress sosial.

πŸ’ŠKAYA GIMANA DESMINORE
Dismenore memiliki gejala dan tanda tersendiri yaitu:
 Rasa nyeri pada perut bagian bawah yang terkadang bisa menjalar ke punggung bagian bawah serta ke tungkai.
Nyeri yang dirasakan sendiri bisa berupa kram yang hilang dan timbul atau nyeri tumpul yang terjadi secara terus menerus.
Nyeri yang dirasakan biasanya mulai timbul sesaat sebelum menstruasi terjadi atau selama menstruasi dan akan mencapai puncaknya dalam kurun waktu 24 jam dan seringkali baru menghilang setelah 2 hari.
Dismenore juga seringkali disertai dengan sakit kepala, sering berkemih, sembelit atau diare, dan mual-mual dan tidak jarang sampai muntah.

πŸ’ŠTERUS GIMANA KALO DISMENORE
INI DIA!!
  • Dismenore primer bisa hilang seiring bertambahnya umur dan kehamilan juga bisa menjadi penyebab hilangnya dismenore primer. Dapat diduga hal ini terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim yang disebabkan oleh penuaan serta hilangnya sebagian saraf pada masa akhir kehamilan seorang wanita.
  • Pemberian obat anti peradangan bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri karena dismenore. Tapi untuk banyak kasus, dysmenorrhea tidak perlu obat. Dan perlu DIINGAT, kita tidak boleh terus menerus mengandalkan obat, karena efek jangka panjang dengan kita mudah minum obat adalah kerusakan pada beberapa organ tubuh kita, contohnya seperti ginjal. Lebih mencegahkan dari pada mengobati? πŸ’
🌟Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi desminore:
1. Kompres dengan air hangat
2. Olahraga ringan. Karena dengan olahraga dapat mlancarkan aliran darah.
3. Cukupkan cairan tubuh. Seperti dengan minum air hangat karena dapat mengensurkan otot yang tegang.
4. Cukup asupan kalsium. Direkomendasikan 1000mg/hari
5. Minum jahe
6. Cukupkan vitamin D
7. Hindari minuman berkafein

πŸ™πŸ™Ž PERLU KE DOKTER NGGAK
Jika sudah mulai menstruasi dalam beberapa tahun terakhir dan mengalami nyeri haid terus, kemungkinan nyeri haid itu tidak masalah. Namun, jika nyeri haid sangat mengganggu Anda setiap bulan, gejala semakin memburuk, atau sudah berumur di atas 25 tahun dan baru mulai mengalami nyeri haid yang parah, maka perlu hubungi dokter.
 Untuk menambah wawasan lebih lanjut dapat kunjungi https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3939234/

Bersumber dari:
Purba, Rompas, & Karundeng. 2014. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Penanganan Dismenore Di Sma Negeri 7 Manado. Diambil dari: ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/viewFile/5198/4714
Cara Mengatasi Nyeri Haid (dismenore) Secara Alami | Mediskus
Sumber: www.alodokter.com/penyebab-nyeri-haid-yang-tidak-tertahankan



Jumat, 19 Agustus 2016

WASPADA Kanker Payudara, SADARI sebelum terlambat!

SADARI sebelum terlambat!!" ✾◕  ◕✾
SADARI ✾◕ ◕✾
Penting untuk menyadari bagaimana bentuk normal payudara dan  ada tidaknya perubahan dari waktu ke waktu.  Payudara umumnya akan terasa berbeda di masa menstruasi.  Sebelum dan selama periode ini, kebanyakan wanita merasa  payudaranya akan menjadi makin kencang dan padat.  Memasuki masa menopause, payudara akan terasa lebih kendur dan lembut.
Namun ada perubahan tertentu yang perlu diwaspadai karena dapat  menjadi indikasi adanya penyakit. Pemeriksaan payudara sendiri  umumnya bertujuan untuk mengetahui bentuk payudara normal,  menyadari ada tidaknya perubahan pada payudara, dan agar perubahan apa pun dapat segera dikonsultasikan dan tidak terlambat ditangani.
 Benjolan atau perubahan payudara ini dapat disebabkan oleh banyak hal.  Namun memang hanya sedikit yang mengarah pada penyakit yang serius.  Sekitar 1 dari 10 benjolan di payudara bersifat kanker.  Akan tetapi, kanker yang terlambat ditangani akan membawa
dampak yang sangat serius. Oleh karenanya, segera periksakan diri  ke dokter jika dalam pemeriksaan mandiri Anda menemukan:
Benjolan keras pada payudara atau ketiak.
Perubahan pada permukaan kulit: kulit menjadi berkerut, atau terdapat cekungan.
Perubahan ukuran dan bentuk payudara, terutama ketika  Anda mengangkat payudara atau menggerakkan lengan.
Keluar cairan dari puting payudara, tapi bukan ASI.
Keluar darah dari puting.
Terdapat bagian puting yang memerah dan menjadi lembap, serta tidak kunjung berubah menjadi seperti semula.
Puting berubah bentuk, misalnya menjadi melesak ke dalam.
Ruam di sekitar puting.
Ada rasa sakit atau tidak nyaman yang berkelanjutan pada payudara.

Apakah laki-laki juga harus melakukan SADARI
Tentu saja, karna laki-laki pun dapat terserang penyakit kanker payudara. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sekaligus  pendiri Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ),  Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan, karena jumlah penderitanya  yang sangat kecil umumnya membuat kaum pria kurang waspada terhadap masalah kanker payudara. Sangat sedikit yang melakukan  “Sadari” atau Periksa Payudara Sendiri sebagai langkah  penting untuk mendeteksi adanya kanker.
Seperti pada wanita, penyebab kanker payudara pada laki-laki juga  sangat kompleks. Namun, sejumlah dokter meyakini, masalah ini terjadi  ketika beberapa sel jaringan payudara berkembang dengan tidak normal. “Apabila payudara membesar akibat mengonsumsi obat yang  memacu hormon perempuan, misalnya pada golongan transgender,  kondisi ini juga harus diwaspadai karena bisa memicu timbulnya kanker payudara,” ungkap dr. Fielda Djuita Sp.Rad (K) Onk.Rad  dari RS Kanker Dharmais, Jakarta.

Source : http://www.alodokter.com/kanker-payudara/


Kamis, 18 Agustus 2016

demensia

DEMENSIA

http://www.hidayatullah.com/


   Lanjut usia identik dengan menua. Menua adalah proses yang mengubah seorang dewasa sehat menjadi seorang yang lemah dengan berkurangnya sebagian besar cadangan sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian seiring dengan bertambahnya usia, terjadi berbagai perubahan fisiologis yang tidak hanya berpengaruh terhadap penampilan fisik, namun juga terhadap fungsi dan tanggapanya pada kehidupan sehari-hari (Nugroho, 2006).
    Demensia berasal dari bahasa asing emence yang pertama kali dipakai oleh Pinel. Pada umumnya seseorang yang bertambah usia semakin tua akan mengalami kepikunan dan mudah lupa. Tak jarang beberapa orang menyebut bahwa pikun merupakan gejala lupa yang terjadi pada orang lanjut usia.
Pikun ini termasuk gangguan otak yang kronis. Biasanya (tetapi tidak selalu) berkembang secara perlahan-lahan, dimulai dengan gejala depresi yang ringan atau kecemasan yang kadang-kadang disertai dengan gejala kebingungan, kemudian menjadi parah diiringi dengan hilangnya kemampuan intelektual yang umum atau demensia. Jadi istilah pikun yang dipakai oleh kebanyakan orang, terminologI ilmiahnya adalah demensia. Hampir semua orang lansia yang mengalami kemunduran fungsi mentalnya secara mudah disebut sebagai telah mengalami demensia. Dalam kenyataan belum tentu lansia sudah mengalami demensia dan mungkin hanya baru dalam taraf predemensia. 
  Orang yang mengalami demensia selain mengalami kelemahan kognisi secara bertahap, juga akan mengalami kemunduran aktivitas hidup sehari-hari. Ini pun terjadi secara bertahap dan dapat diamati. Awalnya, kemunduran aktivitas hidup sehari-hari ini berujud sebagai ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas hidup yang kompleks, seperti tidak mampu mengatur keuangan, melakukan korespondensi, bepergian dengan kendaraan umum, melakukan hobi, memasak, menata boga, mengatur obat-obatan, menggunakan telepon, dan sebagainya. Lambat laun penyandang tersebut tidak mampu melakukan aktivitas hidup sehari-hari yang dasar berupa ketidakmampuan untuk berpakaian, menyisir, mandi, toileting, makan, dan aktivitas hidup sehari-hari yang dasar. Jadi proses demensia terjadi secara bertingkat dalam tahapan-tahapan yang dapat diamati dan dikenali kalau saja orang dekatnya waspada.
Akibat proses penuaan, mau tidak mau terjadi kemunduran kemampuan otak. Diantara kemampuan yang menurun secara linier atau seiring dengan proses penuaan adalah (dalam Kuntjoro, 2002):
a. Daya Ingat (memori), berupa penurunan kemampuan penamaan (naming) dan kecepatan mencari kembali informasi yang telah tersimpan dalam pusat memori.
b. Intelegensia Dasar (Fluid intelligence) yang berarti penurunan fungsi otak bagian kanan yang antara lain berupa kesulitan dalam komunikasi non verbal, pemecahan masalah, mengenal wajah orang, kesulitan dalam pemusatan perhatian dan konsentrasi (dalam Flavel, 1997). Dari penelitian Finkel dan Pederson (2000), ditemukan bahwa ada hubungan antara bertambahnya umur dengan kecepatan untuk melakukan persepsi. Seperti mengidentifikasi suatu objek. Kemampuan persepsi ini penting karena akan mempengaruhi kemmapuan kognitif seseorang dan biasanya akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia.

Daftar Pustaka
Setiawan, Bidjuni, & Karundeng. 2014. Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kejadian Demensia Pada Lansia Di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah Paniki Kecamatan Mapanget Manado. Diambil dari: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/download/5207/4721